Pelindung Tambahan: Kenapa dan Bagaimana Menambah Pelapis Agar Packaging Lebih Awet

Packaging yang bagus bukan hanya soal desain. Kalau kamu ingin kemasan produk tahan lama, aman waktu pengiriman, dan tetap rapi sampai ke tangan pembeli, penambahan pelapis atau coating adalah hal yang wajib dipertimbangkan. Di artikel ini saya jelaskan secara santai apa saja jenis pelapis, keunggulan dan kekurangannya, serta tips memilih pelapis yang sesuai kebutuhan produk.

Apa fungsi pelapis pada kemasan?

Singkatnya: pelapis melindungi dan mempercantik. Lebih detil lagi, pelapis pada kemasan berfungsi untuk:

  • Menahan air, minyak, dan kelembapan sehingga kertas tidak lembek atau cepat rusak.
  • Mencegah goresan dan luntur pada cetakan warna sehingga tampilan lebih awet.
  • Meningkatkan ketahanan terhadap gesekan saat proses pengemasan dan pengiriman.
  • Memberi efek visual seperti glossy, matte, atau tekstur khusus untuk menambah kesan premium.

Jenis-jenis pelapis yang sering dipakai

Berikut daftar pelapis populer beserta karakter singkatnya:

Jenis PelapisKegunaan UtamaKelebihanKekurangan
Laminasi GlossyKemasan retail, label, dus produk premiumWarna cetak lebih hidup, permukaan tahan nodaKurang ramah lingkungan jika plastiknya tidak mudah dipisah
Laminasi Doff (Matte)Produk premium, seni, kemasan minimalistTampilan elegan, anti sidik jariBiaya sedikit lebih tinggi dari glossy
Spot UVEfek mengkilap pada area tertentuMemberi kontras visual tanpa menutupi seluruh permukaanHanya estetika; perlindungan terbatas
Aqueous CoatingPelapisan cepat, food-related packagingBerbasis air, lebih ramah lingkungan, cepat keringTidak setahan laminasi plastik terhadap minyak
PE/PE Film (polyethylene)Packaging makanan berminyak, take-awayKuat terhadap minyak dan air, food grade tersediaDapat menyulitkan proses daur ulang jika terlaminasi pada kertas
PLA / Bioplastic CoatingSaat butuh alternatif biodegradableBerbasis tanaman, terurai lebih cepat di kondisi komersialPerforma kelembapan belum selalu setara plastik konvensional
VarnishPerlindungan permukaan cetakMurah dan cepat diaplikasikanPerlindungan terbatas terhadap minyak

Kapan harus pakai pelapis apa?

Beberapa contoh praktis supaya gampang ingat:

  • Kalau produkmu berminyak (contoh: gorengan, pastry berminyak): pilih kertas dengan lapisan PE atau greaseproof paper plus laminasi yang tahan minyak.
  • Untuk produk minuman botol / salad / makanan basah: gunakan tray plastik food grade atau kertas berlapis film agar kelembapan tidak merusak kemasan.
  • Kalau tujuan utamanya branding dan tampilan premium: laminasi doff + spot UV atau emboss bisa meningkatkan nilai estetik.
  • Pilih aqueous coating atau lapisan berbasis air kalau ingin kompromi antara perlindungan dan aspek ramah lingkungan.

 

Dampak pelapis terhadap daur ulang dan lingkungan

Ini bagian paling sering bikin bingung. Pelapis plastik membuat kertas jadi sulit didaur ulang karena bahan berbeda (kertas + plastik). Pilihan yang lebih ramah lingkungan:

  • Gunakan pelapis berbasis air (aqueous) yang lebih mudah terurai dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
  • Pertimbangkan PLA untuk alternatif biodegradable, walaupun butuh fasilitas komersial untuk terurai optimal.
  • Desain kemasan agar komponen plastik bisa dipisah, memudahkan proses daur ulang.
Tip praktis: kalau kamu jual produk ke konsumen yang peduli lingkungan, cantumkan instruksi singkat di kemasan tentang cara membuang atau memisahkan material supaya konsumen tahu langkah yang benar.

Standar keamanan food grade dan pengujian

Jika kemasan akan kontak langsung dengan makanan, pastikan lapisan dan tinta sudah food grade. Beberapa hal yang perlu cek:

  • Sertifikat food contact untuk film atau pelapis (produk harus aman tidak melepaskan zat berbahaya ke makanan).
  • Uji migrasi bahan kimia jika packaging akan dipanaskan (misal microwave) atau menyentuh makanan berlemak.
  • Periksa ketahanan mekanis: uji goncangan, uji tumpukan (stacking), dan uji tahan kelembapan untuk pengiriman jauh.

Checklist memilih pelapis untuk kemasanmu

  • Apa sifat produk (kering, basah, berminyak, beku)?
  • Apakah kemasan perlu tampilan premium atau cukup fungsional?
  • Perlukah kemasan tahan pengiriman jarak jauh atau cukup untuk take-away lokal?
  • Apakah target pasar peduli lingkungan sehingga kamu perlu opsi ramah lingkungan?
  • Anggaran dan volume produksi: beberapa pelapis memerlukan minimum order atau peralatan khusus.

Penutup

Menambah pelapis pada kemasan memang menambah biaya sedikit, tapi manfaatnya nyata: produk sampai pada pelanggan dalam kondisi lebih aman, tampilan tetap menarik, dan kemungkinan retur atau komplain berkurang. Pilih pelapis berdasarkan kebutuhan produk dan target pasar — tidak semua produk perlu laminasi penuh, kadang aqueous coating sudah cukup. Kalau masih ragu, minta sample atau prototype dari percetakan agar bisa diuji langsung sebelum cetak massal.