4 Ciri-Ciri Desain Kartu Nama yang Buruk

Saya yakin Anda akan setuju dengan saya ketika saya mengatakan bahwa banyak kesan pertama terhadap sebuah bisnis berasal dari kartu nama. Sosialisasi selama acara bisnis melibatkan saling memberi kartu nama. Meskipun kita semua bukan desainer, kita diharapkan untuk membagikan kartu nama dengan desain yang profesional, dan menarik perhatian. Desain kartu nama yang buruk dapat membuat kartu Anda dibuang ke tempat sampah.

Namun faktanya, desain kartu nama cukup rumit. Tidak sekedar, Anda cukup memasukkan nama dan detail kontak Anda dan selesai. Namun, kartu nama yang tidak mencerminkan bisnis yang diwakilinya dengan tepat, akan gagal untuk diingat. Dilupakan oleh seorang kenalan bisnis jelas merupakan hal yang tidak boleh terjadi.

Jika Anda menghindari kesalahan desain kartu nama, Anda sudah setengah jalan menuju kesuksesan. Untuk memulai, berikut adalah beberapa karakteristik umum dari desain kartu nama yang buruk.

1. Gambar Berpiksel

Anda akan terkejut betapa grafis berpiksel merupakan masalah umum desain kartu nama buruk yang sering ditemui oleh bagian pencetakan kami. Tidak ada yang lebih merusak desain kartu nama yang bagus selain hasil cetak yang berpiksel.

Hanya karena terlihat bagus di layar, bukan berarti terlihat sama di cetakan. Standar yang baik untuk diikuti, dan sesuatu yang selalu kami ingatkan kepada pelanggan kami, adalah memastikan bahwa mereka menggunakan 300 titik per inci (dpi) saat menggunakan perangkat lunak pengedit foto. Saat mengambil gambar dari internet, pastikan resolusinya tinggi. Jika memungkinkan, gunakan gambar berbasis vektor untuk memastikan kualitasnya tidak hilang saat diperbesar.

Baca Juga  Menemukan Printer ID Card Yang Tepat Tidaklah Sulit

2. Teks Tidak Dapat Dibaca

Kesalahan umum lainnya dalam desain kartu nama adalah teks yang tidak dapat dibaca. Sebagai aturan praktis, jika Anda memerlukan lensa pembesar untuk membaca teks kartu nama Anda, Anda mungkin perlu memperbesarnya.

Saat mendesain kartu nama menggunakan perangkat lunak pengedit foto, beberapa orang lupa bahwa teks harus muat di kartu kecil (biasanya berukuran 2” x 3,5”). Anda mungkin dapat memasukkan banyak informasi ke dalam kartu Anda dengan menggunakan font kecil, namun akan menjadi masalah jika penerima kartu nama tersebut tidak dapat membacanya. Banyak orang memiliki penglihatan yang buruk, terutama para pebisnis lanjut usia. Gunakan ukuran font minimal 7-8 pt dan beri sedikit spasi di sekitar teks Anda sebagai ruang bernapas, sehingga mudah dibaca.

3. Pilihan Font yang Buruk

Jika saya melihat font seperti Comic Sans, Papirus, atau Scriptina, otomatis saya berpikir bahwa pemilik kartu tidak cukup peduli dalam memilih fontnya dengan cermat.

Seringkali, font tidak sesuai dengan industri pemilik kartu. Saya berharap Comic Sans digunakan untuk taman kanak-kanak, tapi tidak untuk layanan hukum. Ada banyak artikel di Internet tentang font mana yang baik digunakan untuk kartu nama. Jika Anda tidak suka font yang terlalu umum digunakan, anda sebaiknya menggunakan font-font alternatif, tapi tidak sampai merusak kesan profesional dari kartu nama Anda.

4. Kombinasi Warna yang Buruk

Ketika desainer mengatakan, “gunakan warna untuk menarik perhatian orang,” itu tidak berarti Anda harus menggunakan warna-warna cerah di seluruh desain kartu nama Anda. Anda perlu mempelajari beberapa dasar warna untuk memastikan kartu nama Anda terlihat profesional dan menyenangkan.

Baca Juga  Mencetak Kartu Nama Untuk Bisnis Kecil

Hal lain yang harus Anda pertimbangkan adalah psikologi di balik warna. Ada beberapa asosiasi warna yang harus Anda teliti dan kemudian pastikan untuk menggunakan warna yang sesuai dengan bidang bisnis Anda. Misalnya, warna merah dan oranye membuat seseorang lapar, jadi warna ini paling cocok untuk restoran. Hijau melambangkan alam, jadi cocok digunakan untuk layanan jasa dekorasi taman.